Tentang Kami

Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2021-2023

Beberapa hal yang mesti dilakukan untuk membangun paradigma kepemimpinan IMM adalah: pertama, strategi kaderisasi. Kaderisasi sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal mesti betul-betul diarahkan untuk menciptakan nalar kepemimpinan kader. Tentu saja ini dimulai dari internalisasi paradigma kepemimpinan IMM di level kader dasar melalui Darul Arqam Dasar yang kemudian dilanjutkan dalam program dan kegiatan dalam struktural semisal Training Organisasi/Kepemimpinan dan Ideopolitor.

Kedua, strategi pengilmuan. Pengilmuan adalah usaha bersama untuk bergerak dari nilai dan prinsip ikatan yang tekstual menuju konteks sosial masyarakat (Ahsan, 2020, p. 128). Pengilmuan dibutuhkan untuk mentransformasikan cita-cita gerakan yang bersifat utopis kepada gerakan praksis. Dalam hubungannya dengan kepemimpinan, pengilmuan dimaksudkan untuk mengonseptualisasikan nilai dan prinsip IMM ke dalam paradigma dan konsep kepemimpinan. Ilmu inilah yang kemudian menjadi konsumsi para kader untuk membentuk pemimpin baik dalam makna individual maupun dalam arti keorganisasian.

Ketiga adalah strategi aksi. Strategi ini dimaterialisasikan dalam bentuk perbuatan dan keteladanan. Tentu saja bermula dari keteladanan pemimpin di struktural organisasi. Pemimpin di IMM harus menjadi inspirasi (bukan patronasi), ia adalah sosok yang mampu mematerialisasikan kepemimpinan profetik, kepemimpinan Muhammadiyah dan visi IMM dalam satu tarikan napas perbuatan.

Kader

5000+

Komisariat

49

Cabang

6

Visi

Rekontekstualisasi Pergerakan IMM DIY; Dari Pengilmuan Menuju Gerakan

Misi

1. Pengilmuan Nilai dan Prinsip IMM
2. Pembangunan Sekutu Gerakan
3. Pemediaan Gerakan dan Gerakan Media
4. Membangun Spirit Kepemimpinan Berbasis Paradigma Profetisme Kemuhammadiyahan
5. Pembangunan Keilmuan Berbasis Pusat Studi