DPD IMM DIY dan 9 Rekomendasi Usai Tanwir

YOGYAKARTA — Pada tanggal 3-4 Juli 2021 dalam agenda Sidang Tanwir XXX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah dilaksanakan di Denpasar, Bali, dan diikuti 34 DPD se-Indonesia, telah usai. Tanwir membahas hal-hal terkait agenda Muktamar XIX IMM yang akan diselenggarakan Agustus 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

DPD IMM DIY mengritik harusnya mampu mengurai berbagai masalah ikatan, bangsa, dan keumatan. “Seturut memberi solusi inovatif dan ini adalah esensi dari tanwir atau penyinaran dan pencerahan,” ujar Muhammad Akmal Ahsan, Ketua Umum DPD IMM DIY.

Akmal berharap, bahwasannya seorang pimpinan di DPP IMM memiliki wawasan luas, kemampuan merangkul semua elemen dan punya semangat dakwah yang mencerahkan, serta bisa menjaga integritasnya di tengah kehidupan sosial politik yang labil saat ini.

Selain itu, DPP IMM perlu  strategi untuk menjaga ideologi kader dari tarikan ideologis yang ekstrem, baik ekstrem kanan maupun kiri.

Ketua Bidang Hikmah DPD IMM DIY yakni Muhammad Taufiq Firdaus menambahkan, Tanwir kali ini membahas agenda muktamar seperti sidang komisi dan membahas penetapan Sistem Perkaderan IMM (SPI) yang baru. “Juga pengesahan calon formatur dan calon ketua umum IMM,” tambahnya.

DPD IMM DIY memiliki 9 rekomendasi yang diajukan dalam Tanwir, yaitu membangun rumusan kolektif etika kehidupan berbangsa perspektif IMM, realisasi jihad konstitusi Muhammadiyah dengan membentuk lembaga Muhammadiyah Corruption Watch (MCW), kembali ke Yogyakarta sesuai tempat lahirnya IMM perlu kiranya membangun sekretariat bersama yang berlokasi di Yogyakarta sebagai tempat kumpul bersama.

Memiliki kepentingan untuk mengimplementasikan moderasi Indonesia dan keindonesiaan yang masih terseok-seok oleh tataran radikalisme-ekstrem. Maka dari itu IMM berkepentingan untuk mengobjektivikasikan nilai-nilai Muhammadiyah pada ranah pemuda dan mahasiswa.

Mendesak untuk merumuskan dan memiliki pegangan konsep kaderisasi digital yang efektif dan efisien di tengah pandemi Covid-19. IMM perlu merumuskan dan mengembangkan strategi ekonomi perspektif IMM sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan kesenjangan yang dapat berlangsung lama dalam kehidupan masyarakat.

Membangun wacana intelektual IMM dengan membentuk pusat studi gerakan. Setidaknya ada tiga pusat studi: pusat studi keilmuan, pusat studi agama, dan pusat studi sosial.

Mendesak DPP IMM untuk membentuk agenda diaspora kader IMM. Karena secara kuantitas kader IMM banyak dan perlu didiasporakan pada ranah kenegaraan dan sesuai dengan transformasi kader pada bidang bangsa dan kenegaraan.

Radikalisasi ideologi IMM, frasa radikalisasi yang diangkat IMM DIY, bukan merupakan bentuk negatif. Radikalisasi yang dimaksud merupakan bentuk dari pendalaman ideologi pada tataran ideologis, nilai, dan gerakan.

Pandangan dan rekomendasi yang dirumuskan DPD IMM DIY tersebut tentu kembali pada kesepakatan dan putusan musyawirin.

DPD IMM DIY berharap Tanwir tidak kehilangan nafas intelektual dan terus melahirkan rekomendasi yang berarti bagi pembangunan umat, bangsa, dan negara.

Terakhir, Tanwir XXX IMM menetapkan tiga calon ketua umum beserta 49 calon formatur DPP IMM yang akan dipilih pada Muktamar XIX IMM. Ada empat perwakilan dari DPD IMM DIY, yaitu Calits Mumbahij Bahi, Muhammad Fajrus Shodiq, Nofrizal Sayuti, dan Tati.

Sumber: Mediamu.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *