Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi otonom yang diharapkan menjadi pelanjut dakwah pencerahan Muhammadiyah di masa depan. Kepribadiannya diasah melalui serangkaian proses pematangan di ruang diskusi, kontemplasi, dan lapangan aksi.
Perpaduan dari semua proses itu dengan berlandaskan pada nilai Qur’ani, akan melahirkan jiwa paripurna yang punya keunggulan nalar dan nurani. Dengan pemahaman, pengetahuan, dan perilakunya itu, ia bisa menjadi kader ulul albab, penyuluh obor di muka bumi.
Dalam rangka itu, DPD IMM DIY mengikhtiarkan sebuah kurikulum diskusi bagi segenap kader di jajaran cabang dan komisariat, sebagai berikut:
1. Membumikan Gerakan Ilmu (Teologi Iqra)
Menurut salah satu pendiri dan Ketua IMM pertama, Mohamad Djazman Al-Kindi dalam Ilmu Amaliah-Amal Ilmiah, Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu dan Amal (2019), kader merupakan kelompok manusia terbaik karena terlatih atau terdidik, sehingga mampu menjadi inti dan tulang punggung atau kerangka dari kelompok yang lebih besar dan terorganisir secara permanen (hlm 120).
Mereka mengemban tugas besar, membumikan visi dalam aksi. Mereka terinspirasi oleh QS. Al-Alaq: 1-5, bukan sebagai kelompok reaksioner yang gagal membaca realitas.
Di antara profilnya adalah memiliki ilmu dan wawasan keagamaan yang luas, pekerja keras, beramal dengan ilmunya, dan loyal terhadap organisasi. “Pendeknya, seorang kader adalah mereka yang mempunyai kemampuan untuk high thinking dan hard working.
Fungsi dan tugas pokok tersebut dapat dilaksanakan tanpa menduduki jabatan apapun, meski tidak menutup kemungkinan baginya untuk menduduki jabatan tertentu dalam organisasi,” (hlm 134-135). Kader unggulan adalah mereka yang memegang teguh adagium: berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Ia berakhlak karimah dan siap menjadi uswah hasanah.
Berbicara tentang kader adalah berbicara tentang kualitas. Guna mendapatkan kualitas mumpuni, maka proses pembinaan dan pembentukan seorang kader menjadi yang utama. Proses melahirkan manusia unggulan (insan kamil, rausyan fikr, ubermensch) ini memakan waktu panjang, tidak bisa sekali jadi.
Diskusi tentang urgensi menuntut ilmu pengetahuan, bagaimana posisi dan strategi IMM membumikan ilmu?
Bisa dijadikan rujukan:
1. Semua produk intelektual yang diterbitkan PP Muhammadiyah
2. Membumikan Gerakan Ilmu Dalam Muhammadiyah karya Jabrohim dkk
3. Ilmu Amaliah-Amal Ilmiah. Muhammadiyah sebagai Gerakan Ilmu dan Amal (2019) karya Mohamad Djazman Al-Kindi
2. Pengantar Filsafat dan Logika
Sebuah ungkapan populer menyatakan: al-insanu hayawanun nathiq, manusia adalah hewan yang berakal. Dengan akalnya, dia bisa berpikir. Dengan pikiran, dia bisa mendayagunakan segenap potensi yang diberikan Tuhan untuk menjalankan tugas mulia di dunia. Alam pikiran salah satunya dilatih dengan berfilsafat.
Hal yang merangsang manusia untuk berfilsafat: ketakjuban, ketidakpuasan, hasrat bertanya, dan keraguan. Filsafat melatih manusia berpikir secara rasional, logis, sistematis, dan kritis. Ketidakmampuan berpikir secara runtut dan rasional, membuat orang mengalami kecelakaan berpikir, tidak nyambung, dan ngawur.
“Manakala suatu organisasi pembaharu relatif sudah berhenti mencari dan bertanya, sudah puas dengan ide-ide yang ada, tidak mengadakan kritik-kritik terhadap ide-ide yang hidup di dalamnya, sudah berhenti gelisah dan gundah, sudah tidak ada lagi gejolak dan pergolakan ide di dalamnya, tak ada benturan-benturan ide yang intensif di tubuhnya, maka pada saat itulah organisasi pembaharuan ide bisa dikatakan sudah berhenti menjadi organisasi pembaharu. Karenanya, suatu shocking diperlukan untuk membangkitkan lagi, atau kalau tidak, harus lahir suatu organisasi yang baru,” (Catatan harian Ahmad Wahib, 2003).
Diskusi tentang logika serta cara berpikir filosofis, mengapa perlu mengakrabi filsafat?
Bisa dijadikan rujukan:
1. Pengantar Filsafat Ilmu dan Logika (2012) karya Frederikus Fios
2. Sebelum Filsafat (2018) karya Fahruddin Faiz
*Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) DPD IMM DIY 2019-2021 digawangi oleh Muhammad Ridha Basri dan Saparullah. Tapi keduanya bukan penjaga gawang
- Muhammadiyah, IMM, dan Gerakan Keilmuan - January 8, 2021
- Filsafat Pendidikan Kritis* - January 8, 2021
- Gethok Tular - January 8, 2021