Yogyakarta – Sekretaris DPD IMM DIY Nofrizal Sayuti mengatakan terdapat area tak layak huni di beberapa wilayah DIY karena polusi asap kendaraan. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seraya meningkatkan pelayanan transportasi publik. Selain itu, Sayuti juga menyampaikan usulan subsidi harga buku.
“Yogya sebagai kota pelajar, paling tidak (pemerintah) memperhatikan ketersediaan dan keterjangkauan buku-buku bagi para pelajar,” ujar Sekretaris Bidang Hikmah tersebut saat menemui Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di kantor dinasnya, Jumat (9/8).
Melalui Sayuti IMM DIY juga menyampaikan pentingnya membuka ruang untuk publik sebanyak-banyaknya seperti taman kota dan trotoar untuk pejalan kaki.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyebut ada sekitar 106 perguruan tinggi di DIY. Mereka menerima sekitar 90-100 ribu mahasiswa baru per tahun. Hal tersebut mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk beserta jumlah kendaraannya. Ia mengaku pihaknya merespon dengan menyediakan moda transportrasi publik yang memadai. Meski demikian, transportasi publik yang tersedia sepi dari penumpang.
Paku Alam X menilai ada dua kemungkinan yang menyebabkan sepinya transportasi publik. Pertama, pelayanan yang kurang memuaskan. Kedua, masyarakat yang enggan naik kendaraan umum dan lebih suka naik kendaraan pribadi.
Mengenai ruang terbuka publik seperti trotoar untuk pejalan kaki, Wagub mengatakan agar disampaikan langsung kepada dinas terkait di masing-masing Pemkot dan Pemkab yang ada di DIY. “Karena hal itu terkait SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) masing-masing kabupaten,” ujarnya.
- Muhammadiyah, IMM, dan Gerakan Keilmuan - January 8, 2021
- Filsafat Pendidikan Kritis* - January 8, 2021
- Gethok Tular - January 8, 2021